sumber: Chia han lie
> KESAN DAN HARAPAN <
- - Setelah menghadiri
peringatan HUT PAHOA/Jakarta
ke-111
tahun (Juni 2012) -
Kesan
Beberapa waktu lalu di permulaan tahun 2012 saya
mendengar, bahwa di tahun 2012 menjelang HUT ke111 tahun PAHOA/Jakarta akan
mengadakan perayaan besar. Dari kawan2 alumni Pahoa/JPP di HK katanya akan
diselanggarakan di bulan Juni. Dalam hati saya timbullah perasaan nostalgie.
Achirnya dari ujung langit Swiss saya kirim e-mail ke 4 penjuru cari keterangan
lebih jelas dan pasti. Segaigus mendapat respond dari Bp. Prof. Dali (杨源利) yang langsung menyampaikan kepada
yang langsung bersangkuan yakni Ibu Reny (林玉梅) dan Bp. Anton. Kemudian juga
mendapat info tertulis dari kawan kawan dari HK (慧玲,Dexin,连祯dan 廖春远). Thanks kepada kalian.
Kembali dalam kenyataan. Beberapa hari di Jakarta,
Dengan kagum saya melihat lebarnya tanah sekolah, melihat gedong sekolah yang
mengesankan. Dulu di bangku sekolah kita berlajar bersama. Kini setelah 50
tahun lebih para alumni setempat saling belajar satu sama lain, saling bertukar
pikiran dan bekerja sama. Hasilnya telah kita bisa lihat dengan nyata. Terutama
kepada para initiator dan pelopor, Bp. Suryono Limputra (林金将), Bp. Soeseno Boenarso (施胜文) dan Bp. Soetjipto Nagaria (梁世桢) di sini saya ingin membuka topi
mengucapkan penghargaan saya setingginya. 我脱帽向您们致敬!
Harapan
Ada satu pepatah Mandarin "回顾过去,展望未来", "meninjau kebelakang
dan memandang kedepan". Bagi para petanggung jawab, para pendukung, para
guru dan para siwa sekolah Pahoa kini saatnya tepat sekali dan patut untuk bersama
memeringati hari ini sebagai batu tonggak historie PAHOA.
40 tahun lebih PAHOA ditutup oleh pemerintahan
Suharto. Kini sekolah PAHOA dibuka kembali, ini yalah satu peristiwa yang
sangat menggebirakan dan penting juga bagi para generasi muda! Sudah banyak
generasi muda hampir setengah abad tidak mendapat kemungkinan untuk belajar
bahasa Mandarin di negara di mana mereka tinggal dan dibesarkan. Di zaman globalisasi, kini
bahasa ini tambah penting dan bahasa ini kebetulan juga bahasa leluhur kita!
Dalam penghidupan manusia sering terjadi karena
"kebetulan" dan juga karena "pilihan kita" sendiri! Kebetulan
leluhur kita asal dari daratan China dan kita suku Tionghoa, kebetulan orang
tua kita tinggal di Indonesia dan kita dilahirkan, dibesarkan di negara ini. Tetapi menurut pendapat saya yang penting kini yalah "pilihan dan
tindakan kita" sendiri!
Sebagai contoh, satu
pemain sepak bola ternama Mesut Ozir, orang tuanya asal dari Turki, mereka berimigrasi
ke Jerman dan tetap memegang kebudayaan asalnya. Mesut Ozir dilahirkan di Turki
dan dibesarkan di Jerman. Dia mendapat pilihan sebagai pemain nasional Turki
atau Jerman. Dia memilih dan mewakili negara Jerman. Suatu hari dalam pertandingan
nasional antara Jerman lawan Turki, team Jerman menang karena Msut Ozir memasukkan
goalnya. Contoh lain, warga USA Obama dan Gary Locke (骆家辉). Mereka belum pernah memungkiri asal keturunan mereka dari Afrika dan China.
Tetapi mereka „loyal“ terhadap negara pilihan mereka. Kini mereka menjadi
president USA dan Gary Locke menjadi duta besar USA di China.
"Loyal" yang saya maksudkan di sini
yalah "sense of belonging, 归属感,
忠诚“. „Loyalitas“ terhadap tempat pekerjaan,
terhadap Negara pilihan, atau terhadap sesuatu yang kita pilih. Kita harus tetap
waspada terhadap arti istilah ini. Loyal bukan berarti “setia, budaknya atasan,
atau antek” (忠诚不是忠实上级或走狗),!
karena batasnya istilah ini mudah sekali dilewati, disalah mengertikan atau
disalah-gunakan.
Dalam pidato waktu Welcoming dinner maupun dalam
peringatan resmi Bp. Suryono Limputra (林金将) antara lain berulang kali
nemperingatkan kita pentingnya tugas para petanggungung jawab PAHOA, yakni kita
harus selalu waspada, selalu ingat dan jangan mencoba “diselewengkan” tujuan
semula waktu membangun dan membuka kembali sekolah PAHOA!
Penulis yakin, bahwa
para bertanggung jawab PAHOA akan tetap berhasil untuk mencapai dan
mempetahankan tujuan semula yang kudus dalam bidang pelajaran, bahwa PAHOA
selanjutnya akan tetap berhasil mendidik para siswanya memiliki ethik yang
sehat dan sadar sebagai prinzip hidupnya, mengajar para siswanya kuat dalam
mental dan memberi para siswanya dasar ilmu yang cukup kukuh untuk menghadapi
tantangan masa depannya.
Perpisahan
Kita telah berkumpul dengan kawan lama dan
berkenalan dengan rekan baru. Masing2 ada yang diceritakan, saling bercanda seperti waktu muda. Terus
terang mengakui, lebih dari dugaan semula, penulis sangat gembira sekali bisa
ikut perayaan ini!
Penulis gembira sekali bertemu lagi dengan 汤师母dari HK. Bisa bertemu lagi dengan
kawan kawan lulusan 1956, kami sejak lulus atau setelah meninggalkan ITB
Bandung tidak bertemu lagi. Seperti Surya Wijaya (赖振侯) asal Jakarta, setelah lulus
kedokteran di Jojakarta buka praktek di Semarang dan menjadi arek Jowo. Karena
penulis takut kluar sendirian di Jakarta beliu telah menjemput dengan mobil dan
menemani penulis selama 6 hari di Jakarta, thanks Hauw! Penulis Juga bertemu
dengan kawan kawan dari Australia, Texas, HK, Singapore, Cerebon dan dari
Jakarta. Tentu juga dengan Tjai Zhong (谢载宗) dan Belawati (陈梅兰), mereka berdua yalah lurah klas
kita yang selalu standby bila perlu turun tangan. Juga tidak lupa dengan kawan
lama, juru potret PAHOA Nur Hidayat (谢明发), dengan David Suhardiman (吴大会) yang telah beberapa kali mengeluarkan
credit cardnya, bila kawan kawan berkumpul makan.
Persahabatan disegarkan dan dihidupkan kembali.
Perpisahaan yang lalu telah diatasi! Pengalaman ini tidak akan terlupa!
Last but not least, penulis mengucapkan sekali
lagi banyak terima kasih kepada para bertanggung jawab Perkumpulan Pancaran
Hidup, kepada anggota organisasi HUT. Perayaan
besar ini (celibration, 校庆) betul betul telah berhasil. Dan ini juga
membuktikan lagi, bahwa "semangat Pahoa" tetap berkobar.
Salut. Time to say goodbye. Terima kasih!
(Welcoming dinner)
(Alumni 1956 /Welcoming dinner)
(Reuni - Alumni 1956)