標題: Pengalaman dari seorang teman
rainbow
註冊會員

帖子 4340
註冊 2013-7-1
用戶註冊天數 3954
發表於 2013-7-17 08:48 
14.136.97.62
分享  私人訊息  頂部

转载巴中YC59 于 2013-06-25, 15:44帖文



Pengalaman dari seorang teman

FerenderYeung提供)


Hallo everybody,

Ini pengalaman dari teman, yg barusan berlibur ke Bali.
Baca deh.

=====================================


Sengaja atau tidak.. di imigrasi Indonesia


Pada tgl 20 Mei 2013 saya dgn keluarga tiba di Bali dari Amsterdam dgn. tujuan utk berlibur.


Tiba di airport Ngurah Rai, Bali tentunya saya urus hal2 mengenai visa di immigrasi,dan setelah bayar biaya visa, utk itu paspoort saya dan keluarga di stempel dgn "Visa On Arrival And Landing Permission".

Dgn visa ini saya boleh berdiam di Indonesia utk selama 30 hari.

Setelah 2 minggu, liburan saya selesai.

Dari Jakarta, saya akan kembali lagi ke Amsterdam, pada tgl. 3 Juni hari Senin. Pada pemeriksaan di imigrasi, terjadi sesuatu yg tidak seperti biasanya.

Pejabat imigrasi itu melihat paspoort saya, dan kemudian memandang saya,dan terus memeriksa paspoort saya lagi, dan lalu mandang saya kembali. dan bertanya, berapa lama tinggal di Indonesia?

Hal ini terjadi ber-ulang2, dan kemudian pejabat imigrasi itu berembuk dgn kawan pejabat imigrasi lainnya, dan kejadian yg sama terulang lagi.

Sampai akhirnya datang kepala dari bagian imigrasi utk menanyakan, ada masalah apa yg terjadi. Singkat cerita, setelah mereka bertiga memeriksa paspoort saya lagi, akhirnya kepala imigrasi disitu berkata: "Overtime...Overtime ?!"

"Anda tinggal di Indonesia, melampaui batas 30 hari yg ditentukan di visa".
Dgn terkejut saya memandang si kepala imigrasi itu dan menjawab:"Saya hanya tinggal selama 2 minggu di Indonesia , Pak!".

Setelah ini, terjadilah perdebatan tentang hal ini, dimana si pejabat imigrasi bersikeras, saya tinggal lebih dari 30 hari di Indonesia, dan saya tentunya menanggapi, bahwa saya hanya 2 minggu di Indonesia.

Jadi, sebenarnya apa yg sudah terjadi ???

Ternyata, pejabat imigrasi di Bali, memberikan stempel di paspoort saya,dilembaran "Visa On Arrival" itu dgn tanggal 20 Mei 2012 (tahun dua ribu dua belas) !!!

Sudah tentu, pada saat tiba di Bali, tidak ada satu orang pun yg memperhatikan hal2 demikian, dan begitu juga saya tidak emperhatikan lagi tentang stempel yg diberikan di imigrasi tersebut.

Jadi, yg menjadi pertanyaan adalah, apakah si pejabat imigrasi di Bali itu,pada saat memberikan stempel di paspoort saya, apakah dia dgn sengaja memberikan stempel dgn tahun yg salah (2012), ataukah itu adalah sekedar kesalahan yg tidak disengaja dilakukan ?

Andaikata itu adalah satu kesalahan yg tidak disengaja, pertanyaan berikutnya adalah, mengapa hal itu hanya terjadi pada diri saya ?

Sedangkan saya datang ke Bali dgn seluruh keluarga, dan tidak ada satu pun di paspoort  mereka tercantum tahun yg salah.

Andaikata itu adalah tindakan yg dilakukan dgn sengaja, dgn tujuan apa si pejabat imigrasi melakukan hal itu ?

Memang betul, saya tidak dapat membuktikan, bahwa hal ini terjadi dgn tujuan yg tidak benar. Saya juga tidak bermaksud utk menuduh si pejabat imigrasi di Bali itu sebagai orang dgn tujuan yg  mencurigakan.

Hal ini saya harus anggap sebagai satu kesalahan yg tidak disengaja, karena "Reasonable doubt".

Tapi, terlepas dari sengaja atau tidak disengaja, yg saya ingin tekankan disini, adalah, supaya setiap orang harus hati2, harus memeriksa lagi stempel yg ditaruhkan di paspoort nya, ketika memasuki Indonesia.

Harap berikan informasi ini kepada orang2 yg mau mengunjungi Indonesia sebagai tourist, dgn tujuan semoga mereka tetap ber-hati2. Sama sekali bukan utk mem-buruk-an pejabat2 imigrasi di Indonesia, tetapi sekedar hanya utk mencegah terjadinya kejadian2 yg tidak diinginkan, berdasarkan kesalah pahaman, atau karena kesalahan seseorang, dimana kesalahan tersebut bisa saja terjadi, dimanapun juga (Nobody is perfect).
  
PS.
Setelah berdebat sekian lama dgn si pejabat kepala imigrasi itu,dimana saya membuktikan, bahwa saya ke Bali dgn seluruh keluarga, sedangkan di paspoort mereka semuanya tercantum tanggal yg benar,yaitu 20 Mei 2013, maka pada akhirnya si kepala imigrasi tersebut mengkoreksi tahun yg salah 2012 menjadi tahun 2013.